Menyandang status sebagai Muslim seharusnya sudah cukup menjadikan seseorang sebagai sosok yang produktif dan berprestasi. Sebab Islam mengajarkan kesungguhan dan kerja keras dalam segala aspek. Bahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Allah mencintai seorang hamba yang jika melakukan sesuatu maka ia melakukannya dengan itqan (serius dan tuntas)."
Keimanan yang merasuk dalam jiwa setiap insan muslim harusnya menjadi energi yang menggerakkan untuk mencapai prestasi. Baik prestasi pada skala personal maupun dalam skala sosial komunal.
Selain itu Islam juga mendorong setiap Muslim untuk memaksimalkan potensinya guna meraih prestasi dan produktivitas. Dalam Islam penyia-nyiaan potensi yang diberikan Allah merupakan aib. Al-Mutanabbi mengatakan dalam syairnya, "Aku menganggap suatu kekurangan seseorang sebagai aib, seperti kurang (maksimal)nya (usaha) orang mampu untuk mencapai kesempurnaan."
Setiap orang telah dianugerahi potensi untuk sukses dan meraih prestasi oleh Allah. Namun sebagian orang enggan memaksimalkan potensinya. Sehingga ia merasa nyaman dengan capaian yang biasa-biasa saja, ia betah berada di zona nyaman tanpa produktivitas yang tinggi dan prestasi yang sesuai potensinya.
Adapula yang ingin memaksimalkan potensinya, namun tidak tahu apa yang harus dilakukan. Atau ingin memaksimalkan potensinya tapi tidak tahu cara mengakses potensi tersebut. Sehingga ia merasa nyaman dengan prestasi seadanya. Ia merasa cukup dengan capaian ala kadarnya. Padahal sebenarnya potensi yang dimilikinya bisa membuat dia mampu mencapai prestasi yang lebih cemerlang.
Buku Muslim Produktif Muslim Prestatif dapat dijadikan panduan dalam meningkatkan produktivitas dan prestasi pribadi. Penulis buku ini adalah Bambang Triyawan, seorang coach profesional yang memiliki latar belakang sebagai aktivis dakwah. Perpaduan dakwah dan coaching menjadikan buku ini terasa beda dengan buku-buku motivasi lainnya.
Buku ini memadukan antara motivasi ruhiyah dengan kiat dan tips meningkatkan produktivitas. Diawali dengan kekuatan niat dan tujuan sebagai sumber motivasi menjadikan buku ini memiliki aura spritual yang kuat dalam memotivasi kinerja.
Dengan meluruskan niat agar bekerja dengan ikhlas, urusan motivasi dalam diri kita pun menjadi selesai dan tuntas. Kita tidak lagi merasa galau dalam berkontribusi bagi organisasi. Semangat dan gairah kerja kita akan senantiasa terjaga dalam jangka panjang. (hlm. 4).
Selain itu buku ini juga memberi panduan praktis meraih prestasi dan meningkatkan produktivitas, yakni (1) manajemen waktu; (2) menetapkan sasaran; (3) bekerja secara maksimal; (4) mengukur pencapaian kinerja; (5) menerima umpan balik; dan (6) kegigihan.
Tentu saja tips dan panduan ini tidak akan berdampak positif jika seseorang tidak bekerja denga gigih. Kegigihan adalah kunci kesuksesan dalam hal apapun. Perbedaan antara mereka yang menang dengan yang kalah adalah faktor kegigihan. Kegigihan adalah faktor esensial untuk sampai di puncak keberhasilan. (hlm.77).
Buku ini layak jadi rujukan bagi siapapun yang ingin menjadi pribadi produktif dan meraih puncak prestasi. Terutama bagi mereka yang berstatus sebagai karyawan dan pimpinan dari suatu organisasi atau lembaga.
Kelebihan buku ini dikemas dengan bahasa sederhana, sehingga terasa lebih mudah dicerna. Bahasa populer yang dibalut nuansa ruhiyah menjadikan buku ini lebih istimewa dibandingkan buku-buku motivasi lainnya. Sehingga buku ini layak disebut sebagai buku motivasi plus. (Syamsudin)
18 Mar 2023