Sebagian besar proses coaching didominasi oleh komunikasi. Tanpa komunikasi yang efektif seorang coach tidak mungkin dapat mentransfer sikap, pengetahuan, dan keahlian yang dibutuhkan oleh coachee. Bila membahas tentang komunikasi maka para pemimpin memandang bahwa kemampuan berbicara atau memengaruhi adalah yang paling utama, padahal tidak demikian adanya. Ada beberapa kemampuan komunikasi lainnya yang sangat esensial dalam coaching.
Pertama, questioning. Bertanya adalah gerbang menuju proses memahami. Coach yang ahli dalam bertanya mampu mengeksplorasi motif, pola pikir, sikap, aspirasi, kebutuhan, harapan, dan masalah yang dihadapi coachee. Proses coaching dapat mengalami kemacetan bila coach tidak mampu mengembangkan pertanyaan dengan baik. Bila kita tidak dapat bertanya untuk mendapatkan informasi mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi coachee maka kita juga tidak dapat memberikan solusi yang tepat nantinya untuk mengembangkan kapasitas dan kinerja mereka.
Kedua, listening. Coach harus bersedia mendengarkan untuk memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh coachee. Untuk memahami coachee secara akurat maka coach harus bersikap terbuka dengan persepsi atau sudut pandang yang berbeda. Dalam melakukan hal ini coach sebaiknya menahan diri dari menganalisa dan memberikan nasihat. Just listen to people. Bila kita tidak mendengarkan secara cukup mendalam maka tidak akan dapat menemukan akar dari masalah yang dihadapi coachee, itu artinya solusi yang kita berikan juga nantinya tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Kita harus belajar menghargai sikap, persepsi, dan keyakinan-keyakinan yang dikomunikasikan oleh coachee. Bisa jadi apa yang ada di pikiran Anda berseberangan dengan apa yang ada di pikiran mereka, semua itu akan membawa kita kepada tingkat berpikir yang lebih tinggi, membawa kita pada kemungkinan dan alternatif baru dalam mencari solusi atas masalah kinerja yang sedang dihadapi coachee.
Ketiga, speaking. Berbicara di sini artinya adalah menjelaskan, memotivasi, dan menginspirasi. Tujuan dari coaching adalah memengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang disepakati. Agar orang siap melakukan rencana tindakan yang telah dirumuskan maka coach harus menyingkirkan keraguan dan menguatkan keyakinan coachee. Ini bisa dilakukan bila coach mampu memberikan pengaruh yang kuat kepada coachee. Langkah yang paling efektif untuk menginspirasi orang adalah dengan meyakinkan orang bahwa mereka bisa melakukannya, membangkitkan komitmen mereka untuk mencapai keberhasilan, dan berusaha menyentuh hati mereka untuk berubah. Kemampuan menginspirasi ini penting sekali dalam coaching. Tentu saja kemampuan ini membutuhkan latihan atau jam terbang yang memadai. Semakin sering Anda mencoba menginspirasi orang yang berbeda-beda sifat dan karakternya makin terasah kemampuan Anda dalam menginspirasi. Dengan bekal komunikasi yang sebelumnya, yaitu bertanya dan mendengarkan, maka Anda memiliki modal yang kuat untuk memotivasi coachee, karena Anda sudah memahami mereka dengan baik.
Ketiga kemampuan dasar komunikasi ini perlu dikuasai dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan sebuah proses coaching yang inspirasional dan mampu mendorong coachee untuk berubah. Memang pada akhirnya pemimpin yang selama ini tidak terlalu peduli dengan kompetensi komunikasi yang dimilikinya mau tidak mau harus memperbaiki dan meningkatkan kemampuan ini. Kepercayaan dan hubungan adalah jalan untuk mulai membuat Anda dan coachee terhubung dalam sebuah ikatan kemitraan yang kuat, dan komunikasi adalah jalan untuk memengaruhi mereka secara efektif. (Bambang Triyawan)