Performance Management

Saya berkeyakinan bahwa produktivitas SDM kita tidak maksimal karena kurang efektifnya sistem Performance Management yang diterapkan oleh perusahaan sehingga motivasi karyawan dalam bekerja sangat lemah. Harus ada sistem yang membuat kinerja atau produktivitas karyawan menjadi lebih tinggi lagi. Sistem itu harus dapat mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri karyawan. Sistem itu adalah pijakan yang dapat membantu pekerja memacu kinerja menuju tingkat yang lebih tinggi. Hanya dalam sistem yang bagus karyawan akan memperlihatkan unjuk kerja terbaik. 

Dari sekian banyak masalah kinerja yang saya amati di klien-klien saya, 90%-nya disebabkan oleh masalah motivasi. Bila karyawan Anda telah bekerja bertahun-tahun, dan mereka telah menguasai beragam keterampilan dalam bekerja, tapi keberadaan karyawan ini tidak mengangkat kinerja perusahaan, maka Anda sedang berhadapan dengan masalah motivasi.

Masalah motivasi mencakup situasi dimana karyawan sebenarnya dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan yang Anda harapkan, tapi mereka tidak melakukannya dengan maksimal dan dalam banyak kasus mereka melakukannya tapi tidak dalam tingkatan yang benar. Kadang mereka tahu kenapa harus melakukannya dan juga tahu harus sebaik apa melakukannya, namun mereka memilih untuk tidak melakukannya. 

Karyawan dapat menciptakan berbagai variasi untuk kinerjanya. Mereka bisa memilih untuk mendukung perusahaan, atau sebaliknya mensabotase kinerja yang berdampak buruk terhadap nasib perusahaan di masa depan. Pilihan ada di tangan mereka. Apalagi bila Anda tidak menyediakan metode pendekatan motivasional yang benar-benar efektif untuk mengubah cara kerja mereka.

Banyak pemimpin yang saya temui frustrasi bila masalah yang dihadapinya adalah masalah motivasi karyawan dalam bekerja. Bagaimana Anda dapat bertahan bila sebagian besar karyawan memilih untuk tidak bekerja secara maksimal? 

Manajemen kinerja adalah konsep yang difokuskan untuk mendorong kinerja karyawan melalui empat langkah manajemen kinerja yaitu:

1. Performance Planning. Merumuskan sasaran kerja karyawan yang selaras dengan tujuan organisasi. Dengan sasaran kerja ini karyawan akan semakin fokus dalam bekerja.

2. Performance Appraisal. Mengukur dan menilai kinerja karyawan secara obyektif untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja karyawan.

3. Performance Review. Meninjau kinerja individu dan tim serta melakukan rencana tindakan perbaikan kinerja untuk periode kinerja berikutnya.

4. Performance Reward. Menerapkan dorongan atau konsekuensi positif untuk menguatkan kinerja tinggi dalam jangka panjang.

Performance Management yang efektif memberikan harapan yang besar bagi pihak manajemen dan karyawan untuk bersama-sama mengubah, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam situasi dimana kepercayaan karyawan terhadap pihak manajemen sedang menurun, sistem Performance Management dapat mengembalikan kepercayaan karyawan ke titik semula. Karyawan juga akan lebih loyal kepada perusahaannya karena konsep yang bernuansa motivasional ini membuat harapan karyawan untuk mencapai kesuksesan bersama perusahaan akan tumbuh kembali. (Bambang Triyawan)

Facebook
Twitter
Email
Print
Bambang Triyawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *