Tatkala berhadapan dengan inkonsistensi antara kata-kata dengan tindakan, maka orang cenderung lebih mempercayai tindakan. Dengan kata lain bahwa perilaku akan lebih diperhatikan. Sebagai pemimpin, sebanyak apapun hal-hal yang Anda katakan tidak akan memiliki pengaruh apapun selama tindakan Anda tidak konsisten dengan kata-kata Anda. Orang akan lebih mengikuti tindakan daripada kata-kata. Pemimpin adalah role model di dalam organisasi. Timnya cenderung akan mencontoh apa yang dilakukan pemimpin.
Pemimpin seringkali mengatakan kepada timnya “Anda adalah aset terpenting perusahaan”, namun perilaku pemimpin seringkali bertolak belakang dengan kata-katanya. Mereka tidak peduli kepada keluhan karyawan, tidak peduli pada persoalan pribadi karyawan, atau mereka membiarkan orang terbaik pergi meninggalkan perusahaan tanpa berusaha menahannya. Maka mana bukti bahwa karyawan adalah aset terpenting perusahaan? Benarkah pemimpin tersebut menganggap karyawan sebagai aset terpenting.
Maka wajar hampir di sebagian besar perusahaan banyak orang tidak memberikan dukungan penuh kepada para pemimpinnya. Pegangan karyawan dalam berperilaku dan bekerja adalah apa yang pemimpin lakukan, bukan sekedar pada apa yang pemimpin katakan. Pemimpin terbaik membuktikan apa yang mereka katakan dengan tindakan atau perilaku yang konkrit.
Ajakan untuk memenuhi standar integritas atau kejujuran yang tinggi tidak akan didengar karyawan bila pemimpin suka membawa aset milik perusahaan pulang ke rumah dan mengklaim sebagai miliknya, atau mereka selalu terlambat datang ke kantor dan pulang lebih cepat dalam jam kerja harian. Enron adalah satu kasus besar mengenai para pemimpin yang tidak berintegritas dan membohongi karyawannya dalam cara-cara yang sangat tidak etis. Pihak manajemen suka mencari keuntungan pribadi, terlalu banyak konflik kepentingan, dan pelanggan dieksploitasi dengan banyak kebohongan.
Kontradiksi antara kata-kata dan tindakan akan menghancurkan kepercayaan. Kepercayaan adalah hal yang esensial untuk mengikat kerjasama yang kuat antara pemimpin dan timnya. Pemimpin yang terpercaya adalah mereka yang tidak mengambil keuntungan dari orang lain atau dari situasi yang ada. Justru pemimpin itu menjadi orang yang banyak berkorban untuk timnya, mereka siap melakukan apa saja yang diperlukan untuk membuat timnya sukses.
Kita tidak butuh pemimpin sekedar pandai mengucapkan retorika, kita butuh pemimpin yang bisa menunjukkan tindakan konkrit untuk memperkuat kata-katanya. Dengan itulah pemimpin layak mendapat kredibilitas yang kuat, dan mereka akan menjadi lebih berpengaruh. (Bambang Triyawan)