Tiga Kesalahan dalam Coaching

Tujuan besar dari coaching adalah membesarkan jiwa, memacu optimisme, mendorong pola pikir positif, dan mendorong orang untuk bertindak. Dengan tujuan itu coaching yang akan Anda lakukan akan menjadi lebih bermakna dan memberikan pengaruh yang juga positif kepada orang lain.

Ada tiga kesalahan besar dalam upaya melakukan coaching terhadap orang lain. Pemimpin terus melakukan kesalahan-kesalahan ini tanpa sadar dan gagal dalam mendorong perubahan motivasi dan perilaku.

Pertama, berusaha merubah orang lain tanpa mengubah perilaku pribadi. Anda tidak bisa mempengaruhi tanpa kepercayaan yang cukup. Untuk mendapatkan kepercayaan bangunlah keteladanan, integritas, dan kerendahan hati yang lebih kuat. Tanpa itu semua kepercayaan akan menguap dan orang tidak akan terdorong untuk mengikuti Anda. 

Kedua, berusaha memberi nasihat sebelum memahami. Sebelum memberikan saran atau nasihat terhadap orang lain pastikan Anda memahami orang dengan baik. Ketahui apa hal yang memotivasi mereka dan aspirasi terdalam mereka dalam hidup dan bekerja. Lakukan empati dengan sebaik-baiknya sebelum Anda berusaha mempengaruhi orang lain.

Ketiga, memandang bahwa hubungan dan kepercayaan sudah cukup. Untuk mengubah orang lain tidak cukup hanya dengan keteladanan atau sekedar memahami situasi yang mereka hadapi. Anda harus melakukan pembinaan secara eksplisit dan mengajari mereka dalam berbagai kesempatan. Anda harus hadir saat orang sedang berada di persimpangan jalan dan memberitahukan kepada mereka jalan terbaik mana yang seharusnya mereka tempuh dengan tanpa merusak harga diri mereka.

Coaching sebagai sebuah upaya pembinaan yang efektif membutuhkan investasi energi dan waktu. Kita tidak bisa melakukan satu kali coaching lalu berharap segera memetik hasil dimana orang langsung berubah dan melakukan berbagai hal tepat seperti yang Anda minta. Dibutuhkan upaya coaching yang  berkesinambungan. Ingatlah bahwa air melubangi batu karena itu terjadi dengan cukup sering. Anda bisa mempengaruhi pikiran dan hati orang lain bila cukup sering berusaha untuk memprovokasi pikiran dan hati mereka. Frekuensi yang cukup sering akan meningkatkan peluang keberhasilan Anda dalam melakukan coaching.

Pemimpin yang menggunakan coaching dengan baik akan memetik kinerja terbaik dari semua orang yang mereka pimpin. Semakin baik kemampuan coaching Anda semakin kuat dampaknya pada perubahan motivasi dan perilaku orang lain.

Dengan coaching pengetahuan dan keahlian karyawan Anda akan meningkat secara signifikan. Mereka menjadi lebih mampu dalam mengeksekusi berbagai pekerjaan. Bila mereka memiliki penilaian kinerja yang tidak begitu bagus dalam satu periode penilaian, ada kemungkinan penilaian kinerja mereka menjadi bagus dalam periode berikutnya. Itu semua sangat mungkin terjadi bila proses coaching yang Anda lakukan sudah cukup tepat dan ideal.

Saya yakin bahwa karyawan ingin dipandang sebagai orang yang mampu bekerja. Aktualisasi diri adalah motivasi yang sangat mempengaruhi seorang karyawan. Aktualisasi diri di tempat kerja diwujudkan dengan memperlihatkan unjuk kerja yang luar biasa. Karyawan yang dipandang tidak mampu bekerja akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Apalagi mereka yang dianggap tidak pernah mencapai target kinerja.

Dengan coaching Anda telah menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda miliki kepada karyawan. Karyawan tidak perlu melakukan kesalahan fatal dalam bekerja. Coaching mencegah karyawan dari melakukan hal-hal yang buruk dalam pekerjaan. Seringkali masalah kinerja terjadi karena atasan kurang memperhatikan kinerja karyawan. Pola pemadam kebakaran dimana orang bereaksi bila sudah muncul api atau kebakaran seringkali juga dipakai oleh manajer yang kurang peduli pada kinerja karyawan. Dengan pola seperti itu yang akan dihadapi adalah masalah kinerja yang terlanjur kronis.

Upaya gigih dalam melaksanakan coaching akan mengantarkan Anda pada hasil yang gemilang. Karyawan Anda mampu mencapai sasaran kinerja yang telah disepakati. Dan sukacita terbesar dalam hidup adalah saat kita dapat membantu orang lain mencapai tujuannya. (Bambang Triyawan)

Facebook
Twitter
Email
Print
Bambang Triyawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Insight